MENGENAL SIFAT HATI DAN GEJOLAK PERASAAN DI DALAMNYA - Hati dalam
bahasa Indonesia ada yang menyebut dengan liver ada juga yang
menyebutnya jantung, menurut saya sendiri hati yang akan kita bahas
adalah hati yang abstrak. kalau kita korelasikan dengan organ fisik maka
lebih mendekati pada organ jantung. dalam bahasa arab hati lebih di
kenal dengan kata QOLB.
Tidak dinamakan hati/Qolb kecuali karena sering berbolak-balik. hati
selalu bergerak dinamis, hari ini menerima besok berubah menolak 100%,
detik ini lemah lembut di detik yang lain kasar dan beringas, sekarang
bilang cinta lusa sudah berganti benci, semua bisa berubah kapan saja
tak ada jaminan kekekalan atas apa yang terlintas dan bergejolak di
dalam hati.
Seperti halnya dengan sebuah hubungan, baik hubungan yang
teridentifikasi sebagai hubungan keluarga, persahabatan, bisnis maupun
kekasih, semua akan mengalami pasang-surut. ada masa-masa dimana hati
dengan suka rela menerima apapun perlakuan orang yang disayanginya,
hingga hati mampu bertahan saat orang yang disayanginya menyakitinya.
Namun akan tiba saatnya dimana hati akan berbalik arah ketika penerimaan
dan kesabarannya mulai menipis, disaat itulah hati sadar, bahwa setiap
hati itu bisa saja berubah.
Orang yang paling dekat suatu saat bisa saja menjadi orang yang sangat
membenci kita, sahabat dekat bisa berubah menjadi musuh, kekasih bisa
menjadi orang yang memusuhi kita nomor wahid, semakin dekat dia dengan
kita potensi untuk menjadi musuh terburuk semakin besar. Jika kita
mendapati hati yang mulai memposisikan dirinya sebagi “musuh”, janganlah
berlebihan ketika dalam hatimu mulai tumbuh kebencian, karena suka dan
benci tak ada bedanya dipandang dari sudut perlakuan kita, kita harus
memperlakukannya sama, yaitu sedang-sedang saja, sebagaimana peribahasa
arab mengatakan ;
“ahbib habiibaka haunan maa ‘asaa an takuuna baghiidhoka yauman maa,
wa abgidh bagiidhoka haunan maa ‘asaa an takuuna habiibaka yauman maa”.
Cintailah kekasihmu sekedarnya saja, karena bisa jadi dia akan menjadi
musuhmu suatu saat nanti, dan bencilah musuhmu sekedarnya saja, karena
bisa jadi dia akan menjadi kekasihmu suatu saat nanti.
Selama kita masih hidup di kolong langit, takkan pernah bisa mematenkan
keadaan hati kita maupun hati orang-orang yang berada di kehidupan kita.
Jika demikian, janganlah kita terpukau dan terlena dengan kucuran
kebaikan dari orang lain, juga jangan kita terpuruk kala keburukan
dilemparkan orang baik lewat mulut maupun perlakuannya kepada kita.
Posisikan hati kita untuk menagkapnya sebagai hal yang sama, sama-sama
tidak abadi, bersama perjalanan sang waktu dua sifat itu akan berubah.
sumber : http://tanbihun.com
Read more: http://daarusysyifa.blogspot.com/2013/11/mengenal-sifat-hati-dan-gejolak-perasaan-di-dalamnya.html#ixzz3HnSg1fcD
Tidak ada komentar:
Posting Komentar